Mengenal Kata Bengcoolen Sejarah Kota Bengkulu
Kota Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen;) adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan :
Utara : Sumatera Barat
Selatan : Lampung
Barat : Samudra Hindia
Timur : Jambi dan Sumatera Selatan
Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung rempah-rempah dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa.
Utara : Sumatera Barat
Selatan : Lampung
Barat : Samudra Hindia
Timur : Jambi dan Sumatera Selatan
Sejarah Kata Bengcoolen
Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh kerajaan Banten dan penguasa dari Minangkabau. Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang .Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung rempah-rempah dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa.
Orang Belanda Verenigde Oost Indië Compagnie disebut juga VOC atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan EIC atau Berithis East India Company atau "maskapai untuk Hindia Timur".
Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah lada di mana daerah yang memiliki lada terbesar adalah bagian selatan pulau Sumatra. Sekitar Tahun 1633 VOC mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah.
Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah lada di mana daerah yang memiliki lada terbesar adalah bagian selatan pulau Sumatra. Sekitar Tahun 1633 VOC mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah.
Bengkulu adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian gudang penyimpanan ditempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai gedung perdagangan.
Benteng York didirikan oleh company tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut. Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri.Di samping Fort Marlborough, Company juga membangun Fort Anne di Mukomuko. Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun.
Tahun 1719 Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu setelah terjadi bentrokan dengan penduduk setempat dan terjangkit berbagai macam penyakit, namun Inggris kemudian kembali. Tahun 1760 Fort Marlborough menyerah kepada pasukan yang dikirim Prancis. Tahun 1807 resident Inggris Thomas Parr dibunuh. Parr diganti Thomas Stamford Raffles, yang berusaha menjalin hubungan yang damai dengan penguasa setempat.
Di bawah perjanjian Inggris-Belanda di London yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan Melaka ke Inggris sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung.
Benteng Marlboro di Bengkulu |
Di bawah perjanjian Inggris-Belanda di London yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan Melaka ke Inggris sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung.
Namun, Belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di Bengkulu tahun 1868. Karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, Belanda berusaha membangkitkannya kembali. Ekonomi Bengkulu membaik dan kota Bengkulu berkembang. Tahun 1878 Belanda menjadikan Bengkulu residentie terpisah dari Sumatra Selatan.
Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu Kota Kecil dengan luas 17,6 km² dalam provinsi Sumatra Selatan. Penyebutan Kota Kecil ini kemudian berubah menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah.
Wilayah Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibukota bagi provinsi tersebut,Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Juni 1968 setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968.
Begkulu merupakan Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur.
Rumah Kediaman Bung Karno pada waktu pengasingan di Bengkulu, 1938-1942. |
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu Kota Kecil dengan luas 17,6 km² dalam provinsi Sumatra Selatan. Penyebutan Kota Kecil ini kemudian berubah menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah.
Wilayah Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibukota bagi provinsi tersebut,Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Juni 1968 setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968.
Begkulu merupakan Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur.
Saat ini Wilayah Provinsi Bengkulu meliputi :
- Kota Bengkulu
- Kabupaten Bengkulu Tengah
- Kabupaten Bengkulu Selatan
- Kabupaten Bengkulu Utara
- Kabupaten Kaur
- Kabupaten Kepahiang
- Kabupaten Lebong
- Kabupaten Rejang Lebong
- Kabupaten Muko Muko
- Kabupaten Seluma
Tags:
BUDAYA